Calhaj Diingatkan Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Virus Merc di Arab Saudi
Para jamaah haji Indonesia harus menyadari bahwa ada dua kondisi yang berpengaruh pada kesehatan saat musim haji sekarang ini. Pertama adalah cuaca diatas 44-47 derajat Celsius di Arab Saudi, karena itu tidak boleh secara langsung berpapasan dengan matahari, sebisa mungkin disiapkan pelindung kulit.
Yang kedua wabah Merc, karena virus ini sangat terkait dengan perilaku kita juga karena factor udara. Karena itu dia apresiasi Kemenag yang menempatkan 9 titik yang dijadikan posko mengantisipasi gangguan kesehatan. Di setiap posko ada 6 dokter terdiri 3 dokter umum dan satu dokter spesialis peyakit dalam dan seorang dokter Ispa serta seorang apoteker.
“Jadi sebetulnya sudah sangat baik perencanaan. Mudah-mudahan di tingkat pelaksanaannya akan berhasil baik,” tandas anggota Komisi VIII DPR Achmad Mustaqim, Rabu (26/8) di Jakarta. Hal itu dikatakannya sehubungan cuaca di Arab Saudi yang mencapai 47 derajat dan adanya virus Merc.
Sebagaimana diberitakan, Arab Saudi Selasa (25/8) mengkonfirmasi adanya tujuh lagi kematian akibat koronavirus Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) di Riyadh, sehingga jumlah korban jiwa di kerajaan yang kaya minyak itu akibat sindroman ini menjadi 498.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan tujuh penularan baru virus itu telah diidentifikasi di Riyadh. Sebelumnya, Kementerian itu mengkonfirmasi 49 orang tertular virus itu dalam satu pekan sampai 22 Agustus. Di Kerajaan itu telah diidentifikasi 1.162 penularan virus ini sejak 2012 lalu.
Saat dikonfirmasikan adanya larangan agar para jamaah haji tidak berselfi (berfoto) dengan unta, Mustaqim mengatakan ada juga anjuran agar jamaah haji jangan minum susu unta yang belum disterilkan. Itu perlu dijauhi sebisa mungkin. Selain itu jangan memegang barang-barang yang sebelumnya dipegang orang yang tidak dikenal. “Saya sarankan, begitu ada tanda-tanda sakit seperti flu, maka segera lapor ke petugas kesehatan,” ujarnya mengingatkan. (mp)/foto:andri/parle/iw.